![](https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjVQEH9CBnATM_FWGE417t0TJlalfSHEoYlME8jpqoG9CijvIzXhj6_RthkJ5XanJCEg-eWp5UMXhqeO7vE8tn93ZA-vf65qRWOYqWZgQTX1rl0WiDU2EHbfIbf_XOW4UsdLfeUSSVozcg/s200/081031bvideo-remaja.jpg)
Proyek Bumi, dari Nurul untuk Pemanasan Global
Liputan6.com, Jakarta: Kepedulian terhadap dampak perubahan iklim terkait isu pemanasan global tentu bisa ditunjukkan siapa saja, tanpa mengenal batasan usia. Salah satunya adalah melalui pembuatan film dokumenter yang kesemua proses dan pemilihan idenya merupakan asli khas remaja.
Tutur bahasa gaul khas anak muda menjadi pengantar dalam video dokumenter berjudul Proyek Bumi ini. Film ini mengisahkan tentang peran remaja sebagai aktor utama dalam pencegahan terjadinya pemanasan global. Melalui film ini para remaja mencoba menyajikan beragam upaya sederhana yang bisa dilakukan untuk mengurangi kerusakan bumi akibat pemanasan global. Tentunya tanpa kesan berat dan menggurui.
Upaya yang diambil Nurul sang sutradara film, bersama kawan-kawannya yang tergabung dalam Gambar Idoep Production nyatanya membuahkan hasil. Dengan kesederhanaannya, film dokumenter ini memenangkan kejuaraan dalam kompetisi video dokumenter yang diselenggarakan Kementrian Lingkungan Hidup bersama LSM.
Ide proyek bumi merupakan hasil diskusi Nurul dan kelima temannya di sekolah. Meski dibuat dengan cara sederhana, tim Gambar Idoep Production cukup profesional dalam menggarap adegan demi adegan. Sehingga tak tanggung-tanggung, dalam kompetisi yang bertema Saatnya Kami Bersuara, Anak untuk Perubahan Iklim, film dokumenter Proyek Bumi berhasil mengalahkan 20 video lainnya.
Nurul layaknya sutradara sungguhan, berupaya mengarahkan teman-temannya berperan sesuai tuntutan naskah. Melihat pengalaman mereka kita tidak perlu heran karena video Proyek Bumi memang merupakan karya keempat mereka. Hanya dalam dua pekan, film berdurasi delapan menit tersebut rampung dengan menelan biaya sekitar Rp 1 juta rupiah.
Dalam kompetisi tersebut, selain terpilih tiga video dokumenter juga terpilih 84 poster bertema isu perubahan iklim. Rencanya Desember mendatang, Nurul dan kawan-kawannya akan berangkat ke Poznan, Polandia, untuk mewakili Indonesia dalam konferensi internasional perubahan iklim.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar