14 Februari, 2011

FESTIVAL FILM INDIE SOLO 2011


Festival Film Solo 2011 membuka pendaftaran untuk program kompetisi film fiksi-pendek Indonesia Kategori Umum Nasional (Ladrang Award) dan Kategori Pelajar SMA se-Jawa Tengah (Gayaman Award).

Seno Gumira Ajidarma, Swastika Nohara dan Joko Anwar akan menjadi juri untuk Ladrang Award. Sedangkan Pemenang Gayaman Award akan dipilih oleh Ajish Dibyo, Veronika Kusumaryati dan Arfan Adhi Perdana.

KETENTUAN KOMPETISI LADRANG AWARD
- Genre film adalah FIKSI
- Durasi film maksimal 30 menit, termasuk credit-title
- Film telah selesai diproduksi per 1 Januari 2009
- Format film yang dikirimkan adalah DVD Video PAL
- Film diproduksi di Indonesia atau di negara lain dengan mengetengahkan cerita yang terkait dengan Indonesia
- Film yang menggunakan bahasa selain Bahasa Indonesia, wajib memiliki subtitle Bahasa Indonesia
- Pendaftar bertanggungjawab penuh atas orisinalitas semua materi dalam film yang dikirimkan
- Pendaftar wajib menyertakan surat pernyataan dari pemegang hak cipta, apabila memakai materi non-orisinal
- Pendaftar wajib mengisi secara lengkap formulir pendaftaran yang dapat diunduh di website www.festivalfilmsolo.com
- Film-film yang lolos kompetisi akan diumumkan di website www.festivalfilmsolo.com dan akan dihubungi via e-mail dan telepon oleh pengelola festival
- Film, formulir dan seluruh kelengkapan dikirimkan paling lambat tanggal 30 Maret 2011 (Cap Pos)

KETENTUAN KOMPETISI GAYAMAN AWARD
- Genre film adalah FIKSI
- Durasi film maksimal 30 menit, termasuk credit-title
- Film telah selesai diproduksi per 1 Januari 2009
- Format film yang dikirimkan adalah DVD Video PAL
- Film diproduksi di Indonesia atau di negara lain dengan mengetengahkan cerita yang terkait dengan Indonesia
- Film yang menggunakan bahasa selain Bahasa Indonesia, wajib memiliki subtitle Bahasa Indonesia
- Pendaftar bertanggungjawab penuh atas orisinalitas semua materi dalam film yang dikirimkan
- Pendaftar wajib menyertakan surat pernyataan dari pemegang hak cipta, apabila memakai materi non-orisinal
- Pendaftar wajib mengisi secara lengkap formulir pendaftaran yang dapat diunduh di website www.festivalfilmsolo.com
- Pendaftar wajib menyertakan fotokopi Kartu Pelajar yang masih berlaku
- Film-film yang lolos kompetisi akan diumumkan di website www.festivalfilmsolo.com dan akan dihubungi via e-mail dan telepon oleh pengelola festival
- Film, formulir dan seluruh kelengkapan dikirimkan paling lambat tanggal 30 Maret 2011 (Cap Pos)

Film, formulir dan seluruh kelengkapan dikirimkan ke:
FESTIVAL FILM SOLO
d.a. Gedung Kesenian Solo (GKS)
Jl. Slamet Riyadi 275 Kompleks Sriwedari
Solo – Jawa Tengah 57141

http://komunitasfilm.org/?p=218

Short URL: http://www.pokrol.com/?p=13
BACA SELANJUTNYA...

FESTIVAL FILM DOKUMENTER BALI 2011


Festival Film Dokumenter 2011 nantinya bisa diikuti oleh Pelajar ( SMA ) umum dan utusan Kabupaten/kota se-Bali dan Nasional. sedangkan kreteria dan hadiah masih mengacu pada sistem 2010 tetapi ada penyempurnaan dan penyesuaian untuk tahun ini. Rencananya pembinaan ke Kabupaten/Kota se-Bali akan dilaksanakan mulai hari Jumat 14 Januari 2011 dengan menyasar Kabupaten Buleleng yang pertama.Untuk informasi silakan menghubungi Dinas Kebudayaan Provinsi Bali alamt Jln. Ir. Juanda no 1 Renom, telp (0361)243621 dan (0361)264474.

KRITERIA DAN PERSYARATAN PESERTA LOMBA :
Persyaratan Umum:
· Kompetisi terbuka untuk warga negara Indonesia berusia 19 tahun ke atas.
· Film peserta kompetisi harus film dokumenter (panitia memiliki hak untuk mengkualifikasikan apakah film peserta termasuk film dokumenter atau tidak).
· Karya film dokumenter merupakan produksi tahun 2008-2011.
· Film tidak berupa profil lembaga/perusahaan, iklan layanan masyarakat, trailer film dan video musik.
· Film utuh tanpa disertai potongan jeda untuk iklan.
· Materi film (objek, musik, stock shoot, dan lain-lain) tidak melanggar Hak Atas Kekayaan Intelektual (HAKI). Pelanggaran dan gugatan atas HAKI terhadap karya yang diikutkan dalam kompetisi ada di luar tanggung jawab Panitia dan Juri.
· HAKI pada karya yang disetor tetap dimiliki oleh Peserta.
· Panitia berhak menggunakan semua karya peserta sebagai arsip serta menayangkannya kepada publik dalam ruang terbatas untuk keperluan pelestarian dan pembinaan kebudayaan di Bali. Penayangan di stasiun televisi oleh Panitia harus seizin Pemilik HAKI.
· Durasi karya antara 10 (sepuluh) menit hingga 30 (tiga puluh) menit, termasuk credit title.
· Format materi karya berupa DVD – Video PAL

Persyaratan Khusus (Kategori Ponsel):
· Kompetisi terbuka untuk warga negara Indonesia berusia 15 – 18 tahun (siswa SMA/SMK)
· Durasi karya antara 2 (dua) menit hingga 5 (lima ) menit, termasuk credit title.
· Karya documenter direkam dengan kamera ponsel
· Format materi karya yang disetor berupa DVD – Video PAL

Kelengkapan Pendaftaran:
1. Peserta harus mengisi formulir pendaftaran dengan lengkap dan benar (dapat diunduh di internet).
2. Peserta harus menyetorkan Preview Copy (materi film dokumenter yang akan digunakan saat seleksi awal) sebanyak 7 (tujuh) copies dalam bentuk DVD -Video Pal.
3. Peserta harus menyetorkan Screening Copy (materi film dokumenter yang akan diproyeksikan ke layar lebar saat festival) dalam bentuk DVD -Video Pal (Kualitas Master).
4. Peserta harus menyetorkan foto potongan adegan film atau still photo berbentuk file digital dengan resolusi 300 dpi format .jpeg dalam CD terpisah (digunakan saat seleksi administrasi dan keperluan cetak katalog).
5. Peserta harus menyerahkan sinopsis film dalam bahasa Indonesia (maksimal 500 karakter atau ― halaman A4 - kuarto).
6. Peserta harus menyerahkan fotokopi tanda pengenal berupa :

KTP/SIM/Paspor untuk peserta Kategori Umum
Kartu Pelajar untuk peserta Kategori Ponsel

Semua kelengkapan pendaftaran dikemas dalam satu amplop tertutup dan dikirim ke sekretariat :
Panitia Festival Film Dokumenter Bali 2011
Dinas Kebudayaan Provinsi Bali
Jalan Ir. Juanda No. 1 Niti Mandala, Denpasar 80235, Bali
Tel. 0361-245297 Fax: 0361-264474
U/p. Maria Ekaristi

Karya diterima oleh panitia paling lambat tanggal 6 Juni 2011 (Cap Pos)

Dinas Kebudayaan Provinsi Bali
Jalan Ir. Juanda No. 1 Niti Mandala, Denpasar 80235, Bali
Tel. 0361-245297 Fax: 0361-264474
E-mail: ekaristi@gmail.com
U/p. Maria Ekaristi

Festival Film Dokumenter Bali 2011

Data Peserta
Nama Pengirim Judul Film
Posisi dalam film
Sutradara Produser Editor
Lainnya _______________________________ (terangkan)
Tel./HP Fax
E-mail
Alamat
Data Film Peserta Data Kelompok Produksi
Judul asli Tel./Fax
Durasi/Format/Subtitle E-mail
Produser Bentuk Kelompok/Perusahaan
Sutradara Alamat
Kamera
Editor
Lokasi dan Tahun Produksi
Tahun Produksi
Festival Film Dokumenter Bali 2011

Apakah film ini pernah diputar untuk umum sebelumnya? Ya, pernah. Sebutkan (tanggal dan lokasi):
Belum

Apakah film ini pernah diikutkan dalam festival film? Ya, pernah. Sebutkan:
Belum

Sinopsis (maksimal 500 kata)

Data Pekerja (Kru)
1. Jabatan dalam produksi: 2. Jabatan dalam produksi:
a. Nama: a. Nama:
b. Tempat/Tgl. Lahir b. Tempat/Tgl. Lahir
c. Pekerjaan c. Pekerjaan
d. Filmografi d. Filmografi
3. Jabatan dalam produksi: 4. Jabatan dalam produksi:
a. Nama: a. Nama:
b. Tempat/Tgl. Lahir b. Tempat/Tgl. Lahir
c. Pekerjaan c. Pekerjaan
d. Filmografi d. Filmografi
Festival Film Dokumenter Bali 2011
Surat Pernyataan Peserta
Saya yang bertanda tangan di bawah ini:

Nama
Adalah penanggung jawab dari penyerahan film untuk kompetisi dengan judul: kategori:

Dengan ini menyatakan:
1. Saya telah membaca dengan seksama syarat dan ketentuan yang terdapat dalam Festival Film Dokumenter Bali 2011. Dengan ini kami mengikatkan diri dalam syarat dan ketentuan tersebut.
2. Menyerahkan materi copy film dengan spesifikasi seperti tersebut diatas beserta syarat-syarat lain untuk diikutsertakan dalam lomba dan/atau program lain sebagaimana tersebut sebelumnya (hal 1), Festival Film Dokumenter Bali 2011.
3. Bahwa data yang saya isikan dalam formulir ini adalah benar dan dapat dipertanggung jawabkan.
4. Materi copy film tersebut diatas kami serahkan kepada panitia untuk kepentingan publikasi, website, katalog dan kepentingan non komersial Festival Film Dokumenter Bali 2011 dan Dinas Kebudayaan Provinsi Bali lainnya.
5. Segala materi dalam film dengan judul diatas adalah tidak melanggar hak cipta, dan segala materi isinya dapat dipertanggung jawabkan. Pelanggaran dan gugatan atas hak cipta terhadap karya yang diikutkan dalam kompetisi ada di luar tanggung jawab Panitia dan Juri.

Demikian, surat pernyataan ini saya buat dengan benar dan dapat kami pertanggung jawabkan.

Nama Lengkap dan Tanda tangan Tanggal dan tempat

Dengan ini juga saya lampirkan :
Preview copy film
Screening copy
Still foto (snapshot film - format digital resolusi min. 300dpi, JPEG) dalam bentuk CD data
Materai 6,000

Festival Film Dokumenter Bali 2011

KETERANGAN
1. Tema: “Budaya Indonesia, Pelestarian dan Pengembangannya”
2. Dinas Kebudayaan Provinsi Bali sebagai penyelenggara Festival Film Dokumenter Bali 2011 akan menggunakan materi dalam formulir ini untuk kepentingan publikasi, website, katalog dan lainlain kepentingan non komersial Festival Film Dokumenter Bali 2011.
3. Dinas Kebudayaan Provinsi Bali sebagai penyelenggara Festival Film Dokumenter Bali 2011 berhak menggunakan semua karya peserta sebagai arsip untuk keperluan pelestarian dan pembinaan kebudayaan di Bali. Penayangan di stasiun televisi oleh Panitia harus seizin Pemilik HAKI.
4. Jika terjadi perubahan alamat kontak, penanggung jawab kontak, distributor dan sebagainya, mohon diinformasikan kepada Panitia Festival Film Dokumenter Bali 2011 melalui email ke: ekaristi@gmail.com
BACA SELANJUTNYA...

26 Juni, 2010

PROFIL SEMIFINALIS EAGLE AWARDS 2010


Berikut adalah Profil 10 Semifinalis EADC 2010 yang akan bertarung pada Pitching Forum EADC 2010 tanggal 25 Juni 2010 untuk menentukan 5 finalis yang berhak mendapatkan Beasiwa Eagle Awards 2010.

1. Judul Proposal “ Bingo” di gagas oleh :

Muhammad Fajri Amirul Nasrulloh(22th) Mahasiswa Politeknik Elektronika Negeri Surabaya .

Motivasi ikut EADC 2010 : “Ingin mendalami dunia Film sehingga dapat membuat film yang lebih baik, serta ingin memperkenalkan segala kelebihan yang dimiliki oleh masyarakat Indonesia"

Ani Susilowati(22th) Mahasiswi Politeknik Elektronika Negeri Surabaya

Motivasi ikut EADC 2010 : "Ingin mengikuti pelatihan membuat film dokumenter dan ingin menang di ajang penghargaan film dokumenter Eagle Awards 2010"

2. Judul Proposal “Beasiswa Pendidikan ala Bajo” di gagas oleh :

Tomy Almijun Kibu(22th) Mahasiswa Ilmu Komunikasi Universitas Haluoleo, Kendari, SULTENG

Motivasi ikut EADC 2010 : “Keinginan yang kuat untuk belajar membuat film dok umenter karena menyukai sesuatu yang bersifat realistis, dan EADC adalah ajang yang eksklusif dan penuh tantangan”

Rosniawanti Fikri Tahir(25th) Mahasiswa STAIN Kendari tingkat akhir yang juga berprofesi sebagai penyiar radio lokal

Motivasi ikut EADC 2010 : “Ingin belajar membuat film dokumenter dan seluk beluk dunia sinematografi”

3. Judul Proposal “Dongeng Ajaib” digagas oleh :

Budiyanto(21th) Mahasiswa Universitas Bakrie jurusan akutansi, Jakarta

Motivasi ikut EADC 2010 : “Ingin mendalami dunia broadcasting agar bisa berbagi pengetahuan kepada khalayak luas”

Elsha Parawira Putri(21th) Mahasiswa Universitas Bakrie jurusan akutansi, Jakarta

Motivasi ikut EADC 2010 : “Ingin menyampaikan realita sosial yang dilihat, serta ingin menimba ilmu dan pengalaman tentang dunia film”

4. Judul Proposal "Ganesha dari Rimba Sumatra” di gagas oleh :

Suyadi (30th) asal Lampung & ImadeAnom Bawa(25th) asal Bali, Mahasiswa IPB program Pasca Sarjana Jurusan Informasi &Teknologi for Natural Resources Management.

Motivasi ikut EADC 2010 : "Ingin Mendalami ilmu pembuatan film dokumenter mulai dari pengembangan ide hingga selesai dan ingin mengangkat sebuah kisah inspiratif mengenai komunitas masyarakat miskin”

5.Judul Proposal” Habibie dari Selokan Mataram” di gagas oleh :

Dendi Pratama(25th) alumni mahasiswa UGM Yogyakarta, sedang bekerja sebagai Marketing

Motivasi ikut EADC 2010 : “Ingin membuat film documenter yang dapat bermanfaat bagi masyarakat”

Danang Cahyo Nugroho(24th) alumni mahasiswa UGM Yogyakarta, sedang bekerja sebagai Tehnisi

Motivasi ikut EADC 2010 : “ngin menunjukan kepada Bangsa Indonesia tentang sosok seorang jenius yang dengan keterbatasanya mampu memberikan manfaat pada masyarakat sekitar”

6. Judul Proposal “ Hong” digagas oleh:

Yoyo Sutarya(28th) & Esa Hari Akbar(22th) Alumni dan Mahasiswa STSI Bandung

Motivasi ikut EADC 2010 : “Ingin menambah wawasan dan pengalaman serta mampu berprestasi di tingkat nasional”

7. Judul Proposal “Pasinaon” digagas oleh :

Samrin(23th) Mahasiswa Akutansi Universitas Negeri Semarang

Motivasi ikut EADC 2010 : “Ingin Menyalurkan Ide,gagasan,kreatifitas dan ingin mendalami seluk-beluk dunia film”

Saifurrohman(20th) mahasiswa Universitas Negeri Semarang, Jurusan Pendidikan Kurikulum dan Teknologi

Motivasi ikut EADC 2010 : “Menambah Pengalaman dan Prestasi"

8. Judul Proposal “ Pejuang Ras” di gagas oleh :

Hazwin(22th) & Aswadi .N.jayadi(23th) Mahasiswa Universitas Muhammadiyah Makasar

Motivasi ikut EADC 2010 : “Ingin belajar membuat film dokumenter”

9. Judul Proposal “ Sekolah Master Anak Jalanan”

Denny Surahman(26th) Alumni Akademi Bina Sarana Informatika Jakarta, jurusan Manajemen Informatika berprofesi sebagai guru Taman Qur’an

Motivasi ikut EADC 2010 : “Ingin mengetahui secara detail ilmu pembuatan film documenter dari para ahli”

Wiguna Satria Atmawidara(20th) alumni Akademi Trianandra Depok Jurusan Manajemen,berprofesi sebagai Guru di sekolah Master

Motivasi ikut EADC 2010 : “Ingin Menambah pengalaman serta nilai plus dalam mengembangkan potensi diri”

10. Judul Proposal “ Sumanto Si Pustakawan Ontel” di gagas oleh :

Angga Kusuma Aribowo(22th) & Anggita Emi Susilo(20th) Mahasiswa UPN Veteran Yogyakarta, Jurusan Administrasi Bisnis

Motivasi ikut EADC 2010 : “Ingin mencoba hal baru dan memberikan yang terbaik untuk bangsa Indonesia”
BACA SELANJUTNYA...

18 Mei, 2010

SEMERBAK GOES TO DOCUMENTARY


Seolah tak ingin ketinggalan dengan sineas-sineas muda perfilman di Pulau Jawa, komunitas-komunitas film di Kota Kendari pun mulai melebarkan sayapnya. Generasi muda yang berasal dari golongan pelajar, mahasiswa, maupun yang menyebut dirinya pekerja seni mulai mengembangkan minat di bidang film documenter. Setiap Bulan para pemerhati film documenter di Kota Kendari mengadakan screening film documenter, diskusi film hingga pelatihan film documenter.



Komunitas Rumah_Bamboe sebagai bagian dari sineas muda pemerhati film documenter di Kota Kendari memandang Kota Bau-Bau sebagai kota yang penuh dengan keragaman budaya dan memiliki kekayaan sejarah serta keindahan bahari yang memukau. Peran serta generasi muda di kota ini sebagai generasi penerus sangat diperlukan untuk melestarikan dan mempromosikan berbagai potensi tersebut, seperti halnya Pemerintah Kota Bau-Bau yang saat ini konsen untuk mengenalkan berbagai potensi Kota Bau-Bau. Hal ini sejalan dengan program komunitas Rumah_Bamboe yang bermaksud mengembangkan potensi generasi muda untuk memperkenalkan budaya daerahnya melalui Workshop, Produksi dan Pemutaran film dokumenter dengan mengangkat tema ”Semerbak Goes To Documentary 2010” sesuai dengan slogan Kota Bau-Bau.

BACA SELANJUTNYA...

26 Agustus, 2009

SCREENDOCS 2009 GOTHE HOUSE


In-Docs dan Goethe-Institut Jakarta mempersembahkan
screenDocs! Regular: diskusi dan pemutaran film dokumenter 8 Sept 2009
17.30 WIB GoetheHaus Jl. Sam Ratulangi 9-15, Jakarta Pusat www.goethe.de


FILM
1. Wow! Vanessa - The Big Jump (Georg Bussek | Germany)
2. Joki Kecil (Yuli Andari M, Anton Susilo | Indonesia)
3. Tom W ( Anna Wieckowska | Poland)
4. Di Atas Rel Mati (Nur Fitriah Napiz, Welldy Handoko | Indonesia

DISKUSI

Tema: Anak
Speaker:
1. Joshua (mantan penyanyi cilik)
2. Ery Seda (Sosiolog)
Moderator: Chandra Tanzil (sutradara dan produser film dokumenter)

SINOPSIS

Wow! Vanessa - The Big Jump
Vanessa melompat di atas mobil dan melempar dirinya ke atas kuda. Dia telah berjuang bersama teman-temannya dan orang tuanya bahagia dan bangga akan dirinya. Vanessa adalah gadis berusia 11 tahun dan menjadi stunt girl. Segera dia akan melompat dari ketinggian 6 meter. Dia telah berlatih keras untuk lompatan tersebut di sebuah sekolah Stunt. Meskipun begitu ia membutuhkan keberanian yang besar untuk melakukannnya..

Joki Kecil
Pacuan kuda adalah tradisi rakyat yang populer di Sumbawa. Para pengendara kuda adalah anak-anak yang nasibnya tidak sebagus para pemilik kuda. Joki kecil harus menaiki kuda liar tanpa peralatan keamanan yang memadai dengan imbalan yang tidak seberapa. Orang-orang yang berperan dalam pacuan kuda ini, ikut andil dalam arena kemenangan, kebanggaan, perjudian dan kepedihan.


Tom W
Tom berusia 12 tahun dan hidup di Polandia. Sepulang sekolah ia membantu keluarganya: bekerja, pindah ke rumah baru, membeli hadiah natal. Tidak ada masalah bagi Tom sebenarnya, lagipula siapa yang akan melalukan pekerjaan-pekerjaan itu selain dirinya? Cara anggota keluarga lain mengatur kehidupan sehari-hari mereka adalah sesuatu yang benar-benar masalah yang berbeda.


Di Atas Rel Mati
Wahyudi, Ropik, Ade dan Wanto menuturkan tetang keseharian mereka sebagai ‘anak lori’. Anak-anak ini mencoba bertahan hidup dengan menyediakan jasa transportasi lori dorong, sebuah alat untuk mengangkut penumpang dan barang yang kerap dimanfaatkan oleh warga kampung Dao Atas, Ancol – Jakarta. Latar belakang kemiskinan yang membuat mereka putus sekolah. Kehidupan sebagai anak lori membuat mereka beranggapan bahwa sekolah tidak penting. Hal menimbulkan sikap skeptis dalam memandang masa depan.
BACA SELANJUTNYA...

PROTES PERDA,PSK BUAT FILM DOKUMENTER


BLITAR - Para Pekerja Seks Komersial (PSK) penghuni 3 lokalisasi legal di Kabupaten Blitar, Jawa Timur, akan membuat film dokumenter sebagai bentuk protes atas peraturan daerah yang melarang lokalisasi PSK.

Dalam durasi 45 menit, para wanita tunasusila "warga" lokalisasi Tanggul, Desa Pasirharjo, Kecamatan Talun, lokalisasi Poluhan, Desa Kendalrejo, Kecamatan Srengat, dan Ngreco, Kec Selorejo, berusaha memperlihatkan kondisi sosial mereka dalam adegan gerak dan dialog.



Film tersebut ingin menunjukkan kepada masyarakat dan pemerintah, bahwa PSK bukanlah sekumpulan orang buangan yang tidak bercita-cita. Mereka juga manusia seperti halnya anggota masyarakat pada umumnya, yang ingin hidup sejahtera secara ekonomi dan sosial.

Menurut keterangan Mawan Wahyudin, Direktur NGO The Post Institute, selaku pendamping PSK, film dokumenter ini merupakan wujud protes PSK atas dikeluarkanya Perda No 15, Tahun 2008 tentang pelarangan lokalisasi di Kabupaten Blitar.

"Kita tidak hanya melakukan aksi unjuk rasa dengan mendatangi legislatif dan eksekutif untuk bernegoisasi. Namun aspirasi (protes) ini, kita kemas dalam sebuah film dokumenter," ujar Mawan.

Dalam adegan, sebanyak 74 PSK Talun, 35 PSK Selorejo, dan 106 PSK Poluhan Srengat, mengambil setting lokasi secara berpindah-pindah.

Dalam beberapa babak, akan disajikan kehidupan remang PSK dalam mengais rupiah, hingga "tembakan" dialog yang menunjukkan protes terhadap negara dan sistem yang tidak memihak.

Rentetan adegan visual itu menurut Mawan, untuk mematahkan asumsi yang berlaku di masyarakat selama ini, jika PSK murni (ansich) memburu ekonomi.

"Itu semua tidak benar, karena sebenarnya ada problem lebih besar yang sifatnya mentalitas atau psikis. Dan itu menjadi tugas negara dan kita semua untuk memecahkanya," paparnya.

Film yang secara finansial, ditopang secara swadaya ini, rencananya akan diedarkan di kalangan tertentu, termasuk diberikan para pembuat kebijakan.

"Dengan film yang belum kita kasih judul ini, kita akan berusaha menggugah hati para penguasa, bagaimana memperlakukan kelompok yang marjinal ini," jelasnya.

Sementara Bupati Blitar, Herry Noegroho, sebelumnya mengatakan siap mengubah kebijakan yang dicetuskan dalam Perda pelarangan prostitusi. Orang nomor satu di Kabupaten Blitar ini berencana akan melokalisir para PSK di lokalisasi Ngreco Kec Selorejo, bukan menutup seluruhnya. "Jadi yang ditutup hanya di Talun dan Srengat. Semua PSK ini akan dilokalisir di Selorejo, "pungkasnya. (solichan arif)
BACA SELANJUTNYA...

RUMAH BAMBOE JADI PEMENANG LOMBA DOKUMENTER


Minggu, 2009 Maret 08

Pemenang LIMAS UI 2009

1. Lomba Nasional

A. Lomba Film Dokumenter
Juara 1 (hadiah Rp. 2.000.000,00 + medali dan sertifikat ) :
Rumah Bamboe Production - Kendari, Sulawesi Tenggara
Judul : “Atapku Langitku”
Juara 2 (hadiah Rp. 1.500.000,00 + medali dan sertifikat) :

Denny Riestanto - Surabaya
Judul : “Pengantin Bunga Pelastik”

Juara 3 (hadiah Rp. 1.000.000,00 + medali dan sertifikat) :
Jatmiko Wicaksono - Yogyakarta
Judul : “Sampah Melulu”