11 Juni, 2009

CCF NONTON FILM DOKUMENTER


Ada kabar gembira bagi yang senang menonton film dokumenter. Mulai bulan April 2009, Pusat Kebudayaan Perancis (Centre Culturel Francais – CCF) Bandung menggelar program Rabu Dokumenter alias Mercredi Documentaire. Kegiatan yang diisi dengan menonton film dokumenter ini, dilengkapi juga dengan diskusi seputar tema dari film yang baru saja ditonton.



Program ini akan digelar setiap 2 minggu sekali pada hari Rabu malam. Bertempat di auditorium CCF, Jl. Purnawarman 32, Bandung, kegiatan ini gratis dan terbuka untuk siapa saya yang ingin menonton film dokumenter.

Pemilihan tema film pun disesuaikan dengan bulan pemutaran. “Karena bulan ini (April-red) merupakan bulan pembangunan, jadi filmnya tentang pembangunan. Bulan depan, filmnya tentang buruh karena berkaitan dengan Hari Buruh,” tutur Dina Matayas, Staf Kebudayaan CCF Bandung ketika ditemui di ruang kerjanya pada Rabu, 29 April 2009 lalu.

Disampaikan oleh Dina, program ini sudah diinisiasi mulai awal tahun 2009. Namun karena banyaknya hambatan, program ini baru bisa direalisasikan bulan April.
Ketika ditanya latar belakang program ini, Dina mengungkapkan bahwa CCF mempunyai banyak film dokumenter di perpustakaan. “Waktu liat di perpustakaan, banyak sekali filmnya. Sayang kalau tidak diputar,” tutur Dina.

Selain itu, CCF juga ingin mengajak masyarakat Bandung menonton film dokumenter. Dirinya menilai, selama ini peminat film dokumenter di Bandung masih sangat jarang. “Padahal film dokumenter kan nyata, bukan fiksi,” tandasnya.

Hal yang sama juga diungkapkan oleh Daus, Filmmaker asal Bandung. Dia mengungkapkan bahwa program ini dimaksudkan untuk memasyarakatkan film dokumenter yang masih jarang peminatnya di Bandung. “Dokumenter booming di Jakarta. Tapi masih kurang peminatnya di Bandung,” ungkap Daus.

Petakan Komunitas Film

Selain ingin memasyarakatkan film dokumenter, program ini juga dimaksudkan untuk memetakan komunitas film di Bandung. Daus mengaku, dirinya masih sulit mengidentifikasi komunitas film di Bandung. Padahal komunitas film di Bandung jumlahnya sudah cukup banyak. Diharapkan, dengan cara ini komunitas film dapat berkumpul dan saling mengenal satu sama lain.

Ke depannya, program ini tidak hanya akan memutar film-film dokumenter dari luar negeri. Film-film dokumenter dari komunitas di Bandung diharapkan bisa ditampilkan juga. “Supaya lebih hidup dan lebih memotivasi,” ungkap Daus singkat.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

RUMAH BAMBOE JADI PEMENANG LOMBA DOKUMENTER


Minggu, 2009 Maret 08

Pemenang LIMAS UI 2009

1. Lomba Nasional

A. Lomba Film Dokumenter
Juara 1 (hadiah Rp. 2.000.000,00 + medali dan sertifikat ) :
Rumah Bamboe Production - Kendari, Sulawesi Tenggara
Judul : “Atapku Langitku”
Juara 2 (hadiah Rp. 1.500.000,00 + medali dan sertifikat) :

Denny Riestanto - Surabaya
Judul : “Pengantin Bunga Pelastik”

Juara 3 (hadiah Rp. 1.000.000,00 + medali dan sertifikat) :
Jatmiko Wicaksono - Yogyakarta
Judul : “Sampah Melulu”